CATATAN KYAI NOOR FAQIH PENDIRI
MI MUHAMMADIYAH 7 KENEP
Saya
bernama : Noor
Faqih
Alamat :
Kepoh Kenep Balen Bojonegoro
Lahir
pada tahun : 12 Robiul
Awal 13. . . / 10 Nopember 1934
Bapak
saya bernama : Ahmad Toiyib
Ibu
saya bernama : Niswatun
Saya diasuh oleh kedua orang tua
saya sejak kecil hingga dewasa. Di didik dan dibelajari mengaji Al Qur’an dan
Kitab – kitab dan diajari hafalan – hafalan sholat dan do’a-do’a.
Pada tahun 1941 saya disekolahkan di
SRN Kenep (SD). Keluar dari Sekolah Rakyat Negeri tahun 1945 bersamaan hari
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945). Pada tahun 1949
muncul salah satu Partai yang bersimbul (bergambar) Bulan Bintang dasarnya
hitam yang bernama Partai Masyumi
(Majlis Syuro Muslimin Indonesia). Partai tersebut diketuai oleh Bapak Masyhur
Rasmidin dkk. Waktu itu pada tahun 1950 saya menjadi Pandu Islam Indonesia
(PII). Waktu itu saya terus mengikuti rapat-rapat Masyumi dimana-mana. Pada
umumnya dari wilayah yang sering di datangkan. Bapak K. Abdul Fatah, Bp. Aw
Sayasa. Kalau dari Blitar Bp. Hasan Aidit. Kalau dari Bojonegoro (cabang) Bapak
Maksum Abdul Qidir Anwar, Bapak Mujaer. Kalau dari anak cabang Balen Bp. Syahat
Carik Tarjo Balen Milana.
Menjelang Pemilih tahun 1955 saya
ditunjuk oleh ketua Masyumi menjadi Panitia Pendaftar Pemilih disingkat P3
waktu di kenep ada 4 partai : 1.
Partai Masyumi, 2. PKJ, 3. NU 4.PNI. yang dari Masyumi saya, dari PKJ Laimin
Kenep, PNI saudara Sadi, dari NU Qomar dari Balen.
Bersamaan tahun 1955 saya ditunjuk oleh masyarakat menjadi
Imam Masjid dan Guru santri putra putrid wakil sholat jum’at, Bapak Haji Nur
Hasyim Kenep dan saya mendapat beselit dari Kepala Kantor Urusan Agama TK II Bojonegoro
Bp. Maskun. Disamping menjadi Imam dan Guru santri saya sambil mengaji di Balen
untuk menambah pengetahuan agama islam.
Pada tahun 1956 saya mendirikan
Diniyah di bantu 3 orang : 1. Sdr. Abdur Rohim dan Abdur Rohman dari Pohbogo
dan Sdr. Dahlan dari Kepoh. Namun Diniyah tersebut belum punya gedung maka saya
tempatkan di serambi Masjid di lantai dan bangkunya dingklik.
Pada tahun 1958 saya mendirikan
Madrasah atau masih pakai nama SRI (Sekolah Rakyat Islam). Adapun tentang
perizinanya yang mengurusi adalah Cabang Muhammadiyah Bojonegoro. Pimpinan atau
Ketua Cabang adalah Bp. Masjhudi dan disahkan oleh Kepala Kantor Departemen
Pendidikan Agama TK II Bojonegoro. Kepala Pendidikannya Bp. Talhah, wakilnya
Bp. Ahmad dan diresmikan sebagai Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah pada tahun 1959.
Namun sebelum banyak
kesulitan-kesulitan yang kami hadapi yaitu dari Guru SRN atau SD Kenep yang
melapor kepada Tri Tunggal Balen atau Muspika untuk menbuyarkan Madrasah kami
dengan jalan kekerasan, menakut-nakuti, memanggilsemua pengurus di Balai
Kelurahan. Saya dan Sdr. Dahlan di panggil Mantri polisi di Balen. Namun
akhirnya berkah pertolongan Allah semua buyar, dan Madrasah kami berjalan
terus. Semoga mendapat Ridlo dari Allah SWT.
Keluh kesah yang dirasakan oleh
Pengurus Madrasah punya murid gedungnya belum punya. Maka saya mengumpulkan
bapak-bapak wali murid untuk membuat gedung. Keputusan siding wali murid, semua
wali murid urunan bamboo dan ada yangurun genteng . maka setelah bahan-bahan
tersebut terkumpul, lalu dikerjakan bersama-sama sehingga berwujud bangunan
rumah dari bambu, Alhamdulillah setelah rumah Madrasah jadi mendapat bantuan
dampar dari pemerintah sebanyak 20 pasang ukuran 1 ½ meterdan mendapat bantuan papan tulis dan
kapur.
Pada
tahun 1961 saya mengadakan sidang
pengurus-pengurus untuk membangun gedung lagi dari kayu jati. Jadi gedung dari
bambu diganti kayu. Maka hasil sidang pengurus mufakat kawan-kawanpengurus saya
ajak mendatangi wali murid dan orang-orang yang mampu untuk dimintai bantuan
berupa batang kayu, maka semuanya membantu kayu ada yang membantu 1 biji ada
yang 2 biji ukurannya ada yang 4 meter,ada yang 3 meter,ada yang 2½ meter. Akhirnya bias mewujudkan 1 rumah
sekolahan yang ukuran panjang 14 meter lebar 7 meter didirikan di utara masjid.
Adapun tukangnya gotong-royong seluruh tukang kayu oleh Kepala Desa Kenep
dikerahkan semua. Setelah gedungnya jadi murid tambah banyak damparnya kurang.
Alhamdulillah masih ada orang yang rela punya pohon jati diserahkan untuk
menambah dampar. Setelah ditebang dan di potong 1½ meter, Alhamdulillah masih
ada tukang graji yang mau nyokong tenaganya untuk menggrajikan kayu tersebut
sampai membuatkan bangkunya juga. Akan tetapi masih kurang terpaksa melawang di
Pohbogo minta dingklik walaupun jelek dan panjang ukurannya maka semetara agak
cukup walaupun satu bangku 5 anak.
Pada
tanggal 4 April 1964 saya mendirikan Ranting Muhammadiyah di Desa Kenep. Saya
terpilh menjadi ketua. Pada tahun ini juga saya mendaftarkan diri sebagai GAH
(Guru Agama Honorer). Saya ditugaskan di Desa Kenep dan Pohbogo. Penyuluhan
Agama di Desa Kenep saya dijadikan 3 tempat : Madrasah, di tempat rumah Bapak
Mustajab (madiun), di tempat Bapak H. Nur Hasyim Kenep.di Pohbogo di rumah
bapak Riyun.
Pada
tahun 1966 Madrasah kami mendapat satu rumah bantuan dari desa untuk tambahan
gedung Madrasah kami.bantuan rumah tersebut saya letakkan di muka gedung yang
dulu menghadap ke barat.
Pada
tahun 1968 saya mengadakan sidang pengurus mengadakan musyawarah memutuskan
suatu tempat yang akan di tempati sekolahan. Madrasah punya tanah pomahan
terletak di sebelah baratnya rumah H. Anwar, ukurannya 40 x 10 meter. Tanah
tersebut kalau ditempati sekolahan kurang tepat. Lalu mengadakan konsultasi
(kata sepakat) H. Anwar punya tanah disebelah timur desa bubuk Ramin punya
tanah pomahan terletak di timur jalan muka masjid berukuran 30X10 meter.
Madrasah punya tanah pomahan disebelah barat rumah H. Anwar, berhubung bapak
ramin ingin punya sawah lalu mengadakan perundingan, tanah pomahan dimiliki H.
Anwar dan tanah bubuk dimiliki Ramin. Tanah Ramin dimuka masjid dimiliki
Madrasah, maka terjadilah tukar-menukar.
Pada
tahun 1974 membongkar gedung yang lama, semuanya di bongkar di jadikan satu, di
tempatkan dimuka masjid At Taqwa milik bapak Ramin tersebut. Bangunan gedung
tersebut berukuran panjang 30 meter lebar 8 meter untuk dimuat 6 kelas dan
kantor guru.
Pada
tahun 1982 Madrasah kami direbut alih oleh Kepala Desa Ahmad Bakri akan
dinamakan GUPPI namun tetap saya pertahankan , madrasah tersebut jerih payah
kami dan tidak semudah mendirikannya walaupun saya di intimidasi atau di
takut-takuti di masukkan komando jihat saya tidak takut.
Pada
tahun 1983 kurang lebihnya madrasah kami terkena musibah angin topan sehingga
ambruk rusak totalsampai bangku papan tulis dan alat-alat lainya yang ada di
lokasi kelas semuanya ikut rusak hanya sebagian lokasi kantor guru yang masih
tetap tidak rusak.
Waktu saya dan segenap pengurus punya gambaran
dan angan-angan naik turun nafas kami semua, bagaimana bisanya madrasah kebali
di bangun seperti semula dan bagaimana cara kita bias membangunkan lagi maka
dengan secepatnya saya mengumpulkan pengurus dan tokoh-tokoh yang mampu. Lalu
kami mengucapkan Alhamdulillah kayu-kayu yang rusak semuanya di tanggung Bapak
Haji Muhaimin . jangka waktu 2 hari kayu-kayunya sudah datang dari bakul kayu
Pak Tami, lalu terus di kerjakan tidak lama jangka waktu 3 bulan menjadi tambah
baik,yang rusak bias digunakan yang lain.
Kurang
lebih tahun 1984 madrasah kami mendapat lagi rehab gedung tembok kubeng satu
lawang yang ukuranya 9 x 8 meter terletak di selatan gedung yang lama, tanah
yang di tempati bangunan tersebut dikerjakan pemborong sendiri,tanpa bantuan
dari pengurus dan wali murid tingggal menerima apa adanya.
Pada
tahun 2000 Madrasah kami mendapat rehab besar sebanyak 85 juta untuk rehab
gedung dan tembok total,pelaksanaanya diborong atau ditangani oleh pengurus
sendiri. Namun masih banyak kekurangan-kekurangan maka pengurus masih minta
bantuan dari masyarakat dan bangunan tersebut selesai jangka waktu 3 bulan.
Adapun rehab dalam seperti bantuan brob 1 mebeler dan lain-lain dipegang oleh
kepala sekolah namun bantuan seluruhnya masih membutuhkan tanda tangan
pengurus.
Kiranya
hanya ini saya catat sebagai amal kita bersama mulai tahun 1958 sampai tahun
2000 setelah tahun 2000 ini saya sudah tidak jadi pengurus karena usia saya
sudah tua. Mudah-mudahan pengurus yang baru bias meneruskan sebagai generasi
penerus. Saya selalu berdo’a semoga Allah selalu member kekuatan imam dan
ketaqwaan sehingga bisa meneruskan usaha kami dan bisa dirasakan oleh umat
islam dan masyarakat sekitarnya. Dan saya yakin dan percaya bahwa Allah beserta
kita dan pasti member petunjuk jalan yang benar.
By : Noor
faqih